SELAMAT DATANG :D

berbagai informasi ada disini~

MOSHI MOSHI :3

berbagai informasi ada disini~

WELCOME :))

berbagai informasi ada disini~

ENJOY~

berbagai informasi ada disini~

THANKS FOR VISIT

berbagai informasi ada disini~

Senin, 18 Februari 2013

Japannese Pop ( J-Pop)

J-pop atau J-Pop (singkatan dari Japanese pop; bahasa Indonesia: musik pop Jepang) adalah istilah yang digunakan untuk musik populer Jepang yang memasuki arus utama musik Jepang pada tahun 1990-an. Istilah J-pop (pertama kali dipakai oleh J-Wave, sebuah radio FM di Tokyo.
J-pop berakar dari musik tahun 1960-an seperti yang dimainkan The Beatles, dan menggantikan kayōkyoku Istilah J-pop diciptakan media massa Jepang untuk membedakannya dari musik asing, dan sekarang merujuk kepada hampir semua musik populer di Jepang. Menurut data tahun 2006 dari International Federation of the Phonographic Industry, industri musik Jepang memiliki industri musik terbesar nomor dua di dunia, dan hanya berada di bawah Amerika Serikat. Selain J-pop, masih adalah istilah lainnya seperti "J-Rap", "J-Rock", yang merujuk kepada sejenis aliran musik Jepang secara spesifik. Meskipun begitu, aliran-aliran tersebut juga dianggap sebagai bagian dari J-pop. (musik pop Jepang hingga 1980-an) dalam dunia musik Jepang.

Sejarah

1988

Istilah J-pop diciptakan oleh Direktur J-Wave Hideo Saito (sekarang CEO) ketika sedang rapat dengan para penanggung jawab musik pop dari perusahaan rekaman. Istilah J-pop lalu diangkat oleh media massa sebagai salah satu genre yang memiliki ciri khas tersendiri, berbeda dari glam rock, punk rock, grunge, alternative rock, atau hip-hop.
Di kalangan masyarakat luas di Jepang, istilah J-pop baru populer sekitar tahun 1993 hingga 1996. Tahun 1993 merupakan tahun dibentuknya liga sepak bola profesional Jepang, J. League. Pada tahun itu pula J. League memenangi penghargaan sebagai "kata terpopuler tahun 1988".

Tahun 1990-an

Diperkenalkannya CD sebagai media rekam digital pada tahun 1982 yang diikuti dengan larisnya penjualan alat pemutarnya menyebabkan industri musik Jepang tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1991, total penjualan rekaman di Jepang mencapai rekor tertinggi sebesar ¥400 miliar. Rekor tersebut diperbarui menjadi ¥6,074 triliun pada tahun 1998.Total produksi terus meningkat, dari lebih dari 300 juta keping pada tahun 1991 menjadi lebih dari 400 juta keping pada tahun 1993.Rekor penjualan sebesar 11.729.000 keping yang dipegang selama 16 tahun oleh penulis lirik Yū Aku pada tahun 1977 dipecahkan oleh Tetsurō Oda pada tahun 1993. Tetsuro Oda antara lain dikenal sebagai pencipta lagu "Makenaide" dari ZARD. Istilah J-pop umum dijumpai di majalah-majalah pada tahun 1990-an, bersamaan dengan makin dikenalnya istilah ini di kalangan masyarakat luas di Jepang.
Teknik rekaman digital menyebabkan revolusi dalam industri rekaman. Dengan teknik digital, biaya, waktu, dan tenaga kerja dapat dikurangi secara drastis, dan rekaman dapat diproduksi secara massal. Recording Industry Association of Japan mencatat sejumlah 510 grup musik/artis memulai debutnya pada tahun 1991.
Dengan bantuan sekuenser, sampling synthesizer, dan MIDI, pencipta lagu dapat mencipta lagu tanpa harus memainkan alat musik sebenarnya. Pencipta lagu yang mencipta dengan mengandalkan teknik digital, di antaranya Tetsuya Komuro. Di lain pihak, kemajuan teknik rekaman digital menyebabkan musisi studio makin banyak kehilangan pekerjaan. Teknik digital juga mengakibatkan peningkatan jumlah lagu yang diciptakan, sehingga kemungkinan lahirnya lagu laris berpredikat million seller makin besar. Namun peningkatan jumlah lagu yang dicipta mengakibatkan makin berkurangnya kualitas dan individualitas dalam bermusik. Kedudukan musik turun menjadi tidak lebih dari sekadar barang konsumsi. Michio Sakamoto dari Sony Music Entertainment mengutarakan pendapatnya tentang tahun 1991 sebagai titik balik industri musik, "Musik berubah dari karya cipta menjadi barang konsumsi."
Sejak sekitar tahun 1992, industri rekaman Jepang mengalami fenomena million seller (terjual lebih dari 1 juta kopi). Artis rekaman secara berturut-turut mampu mencetak lagu hit berpredikat million. Penghargaan tertinggi untuk sertifikasi penjualan rekaman musik di Jepang bukanlah piringan platina, melainkan million. Pada tahun 1991 tercatat 9 judul rekaman (album/singel) mencapai status million seller. Pada tahun 1992, 22 judul rekaman berhasil menjadi million seller, dan meningkat menjadi 32 judul rekaman menjadi million seller pada tahun 1994.
Pada tahun 1990-an, tiga unsur penting untuk mencetak lagu hit di Jepang adalah KDD (Karaoke, Drama, Daikō system)[12][13] atau kerja sama langsung antara biro iklan, produsen, dan pencipta lagu. Daikō adalah nama produser dari Being, Daikō Nagato yang sukses menaklukkan pasar dengan sistem yang diciptakannya. Di Jepang pada tahun 1993 terjadi "Being Boom". Artis-artis dari Being berturut-turut menciptakan singel nomor satu, sekaligus mendominasi peringkat 1, 2, 4, dan 5 Oricon, masing-masing dari ZARD, Wands, B'z, dan T-Bolan.

Tahun 2000-an

Memasuki tahun 2000-an, penjualan singel mulai mengalami penurunan. Meskipun demikian, "Sekai ni Hitotsu Dake no Hana" (2003) dari SMAP berhasil terjual lebih dari dua juta kopi. Paruh kedua tahun 2000-an, singel yang mencapai status million seller makin berkurang. Menurut perhitungan RIAJ, selama dua tahun berturut-turut (2008 dan 2009) tidak ada singel million seller. Menurut Oricon, tiga tahun berturut-turut sejak 2008 tidak ada singel yang terjual hingga meraih status million seller.
Di lain pihak, penjualan unduhan musik dari toko musik digital terus meningkat. Menurut RIAJ, sejak mereka mengumpulkan data penjualan unduhan musik, angka penjualan unduhan musik terus meningkat dari tahun 2005 hinga 2008. Pada tahun 2006, total kopi unduhan musik yang terjual sudah melebihi total produksi rekaman fisik (CD).Walaupun total penjualan unduhan musik pada tahun 2009 masih lebih besar dari tahun sebelumnya, penurunan penjualan mulai terjadi pada tahun 2010.
Perubahan tren konsumen dari membeli rekaman fisik menjadi membeli unduhan musik menyebabkan berkurangnya penjualan rekaman fisik pada tahun 2000-an. Meskipun demikian, menurut pengumuman RIAJ, total penjualan rekaman fisik dan unduhan musik tidaklah berkurang, melainkan terus meningkat selama tiga tahun berturut-turut, mulai tahun 2005 sampai tahun 2007.Total penjualan rekaman fisik dan unduhan musik baru mengalami penurunan pada tahun 2008. Penjualan unduhan musik diperkirakan dapat lebih besar bila tidak dikurangi adanya pengunggahan ilegal dan perangkat lunak .

Tahun 2010-an

Pada tahun 2010, rekaman fisik dalam bentuk singel dan album makin jarang yang mencapai million seller. Pada tahun 2010, hanya ada satu singel ("Beginner" dari AKB48) dan dua album CD yang mendapat sertifikasi million (AKB48 dan Ikimono-gakari). Pada tahun 2010, tangga singel Oricon hanya didominasi oleh AKB48 dan Arashi. AKB48 dan Arashi jauh meninggalkan artis-artis lain dalam total penjualan. Namun di tangga tahunan nada dering Chaku Uta Full versi RIAJ tahun 2010, "Heavy Rotation" hanya menempati urutan ke-12. Arashi sama sekali tidak masuk ke dalam peringkat Chaku Uta Full. Lagu-lagu Kana Nishino mendominasi peringkat nada dering dengan "Aitakute Aitakute" di urutan pertama
 sumber : wikipedia

Sekarang (2013)

kalo dari pandangan saya sendiri sebagai salah satu penikmat musik jepang ini . ditahun 2013 ini lumayan menarik lagu lagunya pun enak didengar dan tetap dengan lyric lyric yang cukup menarik . salah satunya EGOIST yang banyak mengluarkan lagu untuk OST '' physco-Pass'' judulnya kalo ga salah - namae no nai kaibutsu - atau apa lah saya lupa hehe ...
ada juga supercell yang mengeluarkan lagu untuk OST '' Newareta Gakuen'' . tidak lupa Nagi Yanagi yang mengeluarkan single terbarunya - Zoetrope - untuk OST anime adaptasi dari game Otome '' AmnesiA'' 
dan salah satu yang paling saya suka OST ED2 dari '' Zetsuen no Tempest '' dari Tomohisa Sako yang judulnya - Bokutachi No uta - atau lagu kita.... enjoy the lyric :D

-Bokutachi No Uta- by: Tomohisa Sako

kimi no utatta hanauta ga boku no hanauta to kasanatta
yoku aru koto kamoshirenai kedo sorega okashikute mata waratta
Sonna sasaina guuzen mo totemo ureshiku narunda yo
datte kimi to boku wa dare yori mo tokubetsu datte omoitainda

tokidoki fuan mo naru kara tsui mata sagashite shimaundayo
me ni mienai ito no youna futari wo tsuyoku tsunagi au mono

tatoe hoka no dare ga waratte mo boku wa tsuyoku shinjiteru kara
ima mo zutto zutto negatte iruyo futari de iru mirai wo
mae wo muite aruite yuku yo hitori kiri janai kara
itsu no hi ka kimi to hora unmei datta ne tte
issho ni waraeru to ii na

futari de aruku kaeri michi futo miageta ookina sora
chiisana bokura ga deaeta koto sore dake de sutekina koto dayo ne

nanigenai kimi to no jikan mo atarimae no youna ashita mo
kakegaenai mono nandatte kimi ga sou oshiete kuretanda

donna ashita mo kimi ga ireba boku wa kitto susunde yukeru
kimi to zutto zutto aruite yukou futari de iru mira e
mae wo muku yuuki wo kureruyo itsumo kimi no egao ga
donna hi mo kitto bokura nara daijoubu tte
issho ni waraeru to ii na

konna boku demo tsuyoku nareruyo tada kimi ga soba ni iru dakede
dakara kimi ga kujikesouna toki wa boku ga soba ni itainda

tatoe hoka no darega warattemo boku wa tsuyoku shinjiteru kara
ima mo zutto zutto negatte iruyo futari de iru mirai wo
mae wo muite aruite yuku yo hitori kiri janai kara
itsuno hi ka kimi to hora unmei dattane tte
futari de warai nagara issho ni arukeru to ii na

Translate :
Your humming and my humming overlapped
It might be something common but it was funny and we laughed
It was such a trivial occurrence but it made me very happy
because I want to think than you and me, more than anyone else, are special

Sometimes I become anxious and unintentionally I start searching
for something like an invisible thread that strongly connects the two of us

Even if others may laugh, I strongly believe
including now, I'm always, always wishing for future where we are together
Look up front and walk, because you ain't all alone
"One day you and I were destined"
It's nice to laugh together

Walking together on the way back home, I suddenly looked at the wide sky
That our small beings were able to meet is itself a wonderful thing

"Your casual time and the ordinary tomorrow
are irreplaceable things" -is what you taught me

No matter the tomorrow, if you are there I can surely go on
Let's always, always walk together to a future where we both are
Your smile always gives me the courage to look up front
No matter the day, if its us surely we'll be okay
It's nice to laugh together

Even I can become strong if you are just by my side
That's why, on times when you feel crushed I want to be by your side

Even if others may laugh, I strongly believe
including now, I'm always, always wishing for future where we are together
Look up front and walk, because you ain't all alone
"One day you and I were destined"
Walking together while laughing is nice~


 

Senin, 04 Februari 2013

yay Oleh Oleh Khas jepang ~

Ini nih yang paling ingin saya posting di blog saya ini :) walau masih copy paste hehe  tentang kebudayaan jepang terutama makanannya :9 wish suatu saat saya bisa ada disana buat beli oleh oleh kaya gini.....

1. Tokyo Banana – Ini adalah salah satu cake terenak yang pernah saya makan. Kalau ke Jepang ga nyobain Tokyo Banana uuuh… rugi banget… Pasalnya cake Tokyo Banana ini meskipun teksturnya sangat lembut, teksturnya masih sangat bisa dirasakan oleh mulut. Aroma pisangnya yang sangat harum dan isian dari krim manis di dalamnya itu akan langsung meleleh dan berbaur dengan tekstur lembut dari cake tersebut. Ketika digigit, rasanya akan membuat nagih lagi dan lagi seakan tidak cukup hanya menikmati sebuah saja. Harganya memang agak sedikit mahal.
Harga : Saat ini 1 kotak Tokyo Banana isi 4 buah berharga 500 Yen.
Varian : Saat ini sudah banyak varian rasa Tokyo Banana, mulai dari rasa original (pisang), karamel, strawberry, hingga yang terbaru adalah rasa coklat. Saya pernah mencoba rasa coklat dan rasa original, buat saya pribadi yang original lebih nikmat rasanya dibanding yang dicampur dengan rasa lain.
Lokasi : Untuk membeli Tokyo Banana, kita bisa mampir ke Tokyo Station. Di dalam Tokyo Station banyak sekali toko yang menjual Tokyo Banana. Jadi tak perlu repot keluar stasiun dan susah-susah mencari tokonya. Oiya, perlu diingat bahwa untuk varian rasa coklat saat ini hanya dijual di Tokyo Sky Tree.


2. Kit Kat Green Tea – Kit kat Green Tea ini bisa dibilang cuma ada di Jepang. Buat yang belum pernah nyobain green tea asli Jepang, saat pertama kali nyobain kit kat green tea mungkin akan kaget dengan rasanya. Tapi jangan khawatir, biasanya semakin dimakan maka akan semakin enak rasanya. Untuk nyari kitkat green tea di Jepang sebenernya agak susah juga ya, karena variasi kit kat di Jepang biasanya tiap berganti musim juga akan berubah. Jadi bisa dibilang di Jepang juga cukup langka kalau tidak mendekati musim semi.
Harga : 1 pak kit kat green tea berisi 12 biji (2 finger). Harganya  di Jepang bisa sangat bervariasi. Mulai dari range 300-500 Yen. Tergantung musim, juga tergantung toko tempat membeli.
Varian : Variasi kit kat green tea cukup beragam, ada yang sakura green tea, matcha dan lain-lain. Namun sangat jarang ditemukan.   Tetapi kalau ditanya variasi rasa kit kat yang lain, banyak banget. Mulai dari rasa raspberry, dark chocolate, vanilla ice cream, blueberry dan lain sebagainya.
Lokasi : Untuk membeli kit kat green tea di Jepang bisa di swalayan toko mana saja. Salah satu toko yang biasanya menjual kit kat green tea mungkin aeon atau donki hotte. Tapi ya seperti saya bilang bahwa tidak mudah untuk menemukan kit kat green tea. Selain karena langka oleh musim, banyak juga yang diimpor diam-diam ke Indonesia dan dijual dengan harga gila-gilaan menurut saya :)

3. Dorayaki – Siapa yang tak mengenal dorayaki. Tentunya semua pasti tau makanan kesukaan doraemon ini. Dorayaki bisa dijadikan oleh-oleh yang menarik, meskipun menurut saya pribadi memiliki rasa yang biasa dan tidak terlalu menonjol. Dorayaki yang asli biasanya diisi filling kacang merah, namun sekarang ini banyak variasi filling untuk dorayaki.
Harga : Harga dorayaki bisa bervariasi tergantung jumlah dan besarnya si dorayaki. Yang paling murah bisa diperoleh dengan harga 150 Yen. Yang mahal mungkin bisa ditemukan juga dengan harga 1000 Yen.
Varian : Variasi rasa bisa bermacam-macam saat ini. Ada yang diisi filling kacang merah untuk yang original, rasa coklat, custard dan lain sebagainya.
Lokasi : Untuk membeli dorayaki sebenarnya bisa mudah ditemukan dimana saja, bahkan di convenicence store sekalipun. Tapi perlu diingat bahwa perhatikan tanggal kadaluarsa karena dorayaki tidak bisa tahan lama. Dorayaki yang menurut saya bisa cukup tahan lama ada di daerah pasar ameyoko di Ueno. Disana dijual berbagai macam oleh-oleh yang tidak hanya sekedar dorayaki. Di pasar ameyoko dorayaki dalam bentuk mini bisa ditemukan dengan harga kisaran 400-500 Yen berisi 10-12 buah dorayaki mini.

4. Ocha/Green Tea – Siapa yang tak mengenal green tea atau teh hijau dari Jepang ini. Rasa ocha atau teh hijau jepang ini memiliki rasa yang berbeda dengan teh pada umumnya. Green Tea bisa dijadikan salah satu pilihan oleh-oleh yang baik. Selain memang dikenal oleh masyarakat green tea juga merupakan minuman yang sehat. Tapi perlu diingat bahwa sebaiknya ketika meminum green tea jangan menggunakan gula pasir atau pemanis karena akan mengurangi rasa asli dari green tea itu sendiri. Selain itu setelah diseduh sebaiknya segera diminum dan jangan diminum lebih dari 3 jam karena akan mengurangi khasiat dari green tea itu sendiri.
Harga : Harga ocha/green tea biasanya tergantung kualitas dari tehnya itu sendiri. Yang paling murah bisa diperoleh dengan harga 290 Yen. Yang paling mahal bahkan bisa sampai 1000-1500 Yen.
Variasi : Variasi green tea biasanya dari bentuk pengemasannya saja. Ada yang dibungkus tea bag siap pakai, ada pula yang berbentuk serbuk teh yang harus disaring sendiri. Packing green tea juga ada yang berbentuk unik dan menarik. Seperti misalnya bentuk putri yang lucu seperti dibawah ini. Selain memperoleh tehnya, kemasannya juga bisa dijadikan pajangan loh. :)  
Lokasi : Green tea atau ocha ini bisa dengan mudah ditemukan dimana saja. Di supermarket, di pusat oleh-oleh dan swalayan yang menjual kebutuhan makanan sehari-hari seperti aeon. Untuk kemasan green tea dalam bentuk putri seperti dibawah ini, bisa ditemukan salah satunya di pasar ameyoko di Ueno.

5. Chocobi – Makanan kegemaran shinchan ini juga bisa dijadikan salah satu alternatif oleh-oleh yang menarik. Rasa dari chocobi bisa dibilang unik dan cukup bikin nagih. Kalau digambarkan mungkin seperti rasa chiki balls rasa coklat namun chocobi ini rasanya lebih enak.
Harga : Harga chochobi juga bervariasi tergantung toko dimana chocobi dijual. Harganya bisa sekitar 99-150 Yen.
Varian : Chocobi saat ini memiliki banyak varian rasa yang cukup unik. Mulai dari rasa coklat, vanilla, karamel madu dan lain sebagainya. Namun yang lazim ditemukan adalah yang rasa coklat. Variasi rasa lain sama seperti kit kat green tea yang mana muncul hanya saat tertentu saja.
Lokasi : Chocobi bisa diperoleh di convenience store di Jepang bahkan di 100 Yen shop tak jarang juga bisa ditemukan dengan mudah.







sumber : http://ivanprakasa.com/2012/10/08/10-oleh-oleh-makanan-khas-jepang-1/

Sabtu, 02 Februari 2013

7 Kebudayaan Asli Indonesia Diajukan Ke Unesco

check this out !

Solo, 7 April - Upaya pelestarian kebudayaan warisan di Indonesia terus dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud). Upaya yang dilakukan di antaranya yakni dengan mengusulkan budaya asli Indonesia ke Unesco, agar diakui oleh dunia. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Windu Nuryanti menyatakan, pihaknya telah mengajukan tujuh kebudayaan asli Indonesia agar diakui Unesco.
           Hal ini disampaikan Windu kepada wartawan sesaat sebelum membuka Seminar Nasional Seni Tayub Nusantara 2012 di Gedung Rektorat, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (07/04/2012). Windu menambahkan, penentuan pengakuan oleh Unesco tersebut akan dilakukan dalam sidang Unesco yang digelar pada November 2012 mendatang. "Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan warisan budaya kita, diantaranya dengan mendaftarkan ke Unesco ini," katanya.
Tahun ini, pihaknya akan memperjuangkan kerajinan Noken, tas khas Papua agar diakui oleh Unesco. Selain itu, pihaknya juga telah mengajukan kain tenun khas Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Taman Mini Indonesia Indah, dan empat tari sakral dari Bali. "Tari sakral yang dimaksud yakni tarian yang ditarikan karena tujuan ritual dan bukan tontonan. Ada empat tarian dari Bali," katanya.
Dijelaskan Windu, saat ini ada 13 kesenian tradisional Indonesia yang sudah diakui Unesco sebagai warisan dunia, di antaranya Tari Saman dari Gayo Aceh. Untuk mekanisme pengusulannya, lanjut dia, setiap komunitas kesenian berhak mengajukan kesenian yang dinilai layak diakui sebagai kebudayaan warisan dunia kepada Kemendikbud, untuk ditindaklanjuti pengajuannya ke Unesco. "Seperti yang dilakukan Raja Dangdut, Rhoma Irama yang mengusulkan dangdut menjadi kebudayaan Indonesia ke Unesco," jelasnya.
Untuk menampung usulan dari masyarakat itulah pihaknya saat ini telah membentuk sebuah komite ahli yang beranggotakan 17 pakar dari berbagai bidang keilmuan. Komite inilah yang akan mengkaji kelayakan satu kesenian atau produk kebudayaan untuk ditetapkan sebagai budaya warisan Indonesia. "Untuk penetapannya kita tetapkan dengan surat keputusan menteri," jelasnya.
Namun, lanjutnya, khusus untuk pendataan bangunan warisan budaya pihaknya memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi untuk melakukan pendataan dan penetapan. Sementara itu, di Kota Solo saat ini telah membentuk Tim Ahli Cagar Budaya untuk melakukan pendataan, pengkajian dan kemudian menetapkan bangunan-bangunan tersebut sebagai benda cagar budaya (BCB).
Anggota TACB Solo, Tundjung W Sutirta menjelaskan saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pengkajian atas 70 bangunan yang terdaftar dalam SK Walikota nomor 117 tahun 1992. "Kita fokus pada 70 bangunan yang ada di SK itu dulu," lanjutnya. Pihaknya juga lebih konsentrasi pada status BCB Eks Parik Es Saripetojo, Sriwedari dan Beteng Vastenberg. (Tn/Gs).

sumber : http://www.menkokesra.go.id/content/7-kebudayaan-asli-indonesia-diajukan-ke-unesco